Dalam balang-balang kaca
Kau lihat serpihan jiwaku yang mencair
Lihatlah aku:
Bagai bongkah-bongkah ais
Dingin
Aku berlenggang di srimpi gelap
Kekudaku buka amat sumbang
Ritma terus-terus bergeming
Tari nari makin genting
Aku kau puruk dalam liang hati
Kau kebumi tanpa ada tahlil
Kau cabut terus nadi
Mati.
Aku akhirnya sadar
Kau ta'kan sudi tatap mayat itu
Walau aku terkujur di tiga penjuru
Menunggu dengan sendu
Dalam gerobok usang yang hodoh itu
Tersembunyi aku
De javu yang dititip untuk kamu
Sebelum malam mengubah lalu
Sedarlah
"aku adalah De javu itu..."
Kau lihat serpihan jiwaku yang mencair
Lihatlah aku:
Bagai bongkah-bongkah ais
Dingin
Aku berlenggang di srimpi gelap
Kekudaku buka amat sumbang
Ritma terus-terus bergeming
Tari nari makin genting
Aku kau puruk dalam liang hati
Kau kebumi tanpa ada tahlil
Kau cabut terus nadi
Mati.
Aku akhirnya sadar
Kau ta'kan sudi tatap mayat itu
Walau aku terkujur di tiga penjuru
Menunggu dengan sendu
Dalam gerobok usang yang hodoh itu
Tersembunyi aku
De javu yang dititip untuk kamu
Sebelum malam mengubah lalu
Sedarlah
"aku adalah De javu itu..."
0 comments:
Post a Comment