7.8.09

Entri Tanpa Rasa

Malam itu
Bumi seakan kekurangan bintang
Bulan seakan berlari dan sembunyi
Gelap kelam suram

Di celah semak-semak
Terlihat kelibat dua mereka
Hanya dibias kerlip temaram
Berbunyi kecil

Tebuan itu jantan keparat
Keparat yang memang bangsat
Tiada pernah beringat
Siapa yang kepingin disengat

Nafsu mereka saling berseliratan
Terkandas diatas hamparan rerumputan
Keringat terus berpancutan
Walau rasa sakit bagai disebat

Mata bagai hilang warna
Dada kembang kempis menahan ghairah
Mulut terkumat kamit berzanji nista
Jemari seakan kejung kejang

Selesai perang
Tebuan terus terbang
Tiada sikit menutup lubang
Tanpa rasa dia puas melahap
Kenyang

Akhirnya
Satu persatu kelopak berkecai
Meranggas jatuh ke bumi
Dengan hina
Dia terus berdiri
Mencermin diri yang berlubang sana sini

Tebuan itu memang keparat
Bermodal sayang dia menjerat
Melahap tanpa rasa yang terhebat
Terbang jauh tanpa meninggalkan kelibat

Kelopak terus kejung disengat
Tiada apa yang mampu mengobat
Lubang-lubang yang t'lah di siat.







0 comments: